Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

I Stand By You, Dear

Aku menulis lagi untukmu di hari terakhir #3oHariMenulisSuratCinta. Aku ingin setelah kau membacanya nanti kau mengerti jika kau tak pernah sendiri. Aku sedang mengamati dirimu lekat-lekat. Sedikit aku bergumam, semakin banyak saja bekas luka yang kau miliki. Ku kira sudah bertambah tiga kali lipat sejak terakhir aku memperhatikanmu 10 tahun lalu. Belum lagi masih ada satu luka yang masih saja kau tutupi. Ya, luka yang tergores dari pisau yang berbeda. Ku tahu kau merasa sedikit berputus asa ketika satu lukamu itu tak kunjung mengering meski sudah banyak air mata yang kau keluarkan untuk menghapusnya. Dear, bersabarlah. Memiliki banyak luka bukan berarti tak ada alasan untuk bermimpi dan memiliki harapan. Banyak diantara manusia yang hidup dengan membawa luka. Luka yang menghentikan mereka menikmati kehidupannya. Untuk menyembuhkannya pun tak bisa hanya dengan terus-menerus menenggelamkannya dalam tangisan. Kamu selalu butuh orang lain untuk bisa merawat lukamu dengan baik. Kau ha

Hai Bosse!

Hai bosse! Nggak kerasa ya udah hari ke-21 aja. Semoga para peserta juga para tukang pos yang baik hati (dan bosse juga) masih semangat untuk program #30HariMenulisSuratCinta-nya yang masih 9 hari lagi. 9 hari? Berarti abis itu nggak akan ada lagi tukang pos yang ngapel di notif twitter dong? *yaelah* :D Emb, tentang undangan bosse buat ikutan gathering, makasih ya undangannya. Tapi maaf ya bosse, maaaaff banget. Aku nggak bisa ikutan, abis lokasinya di kota Bandung sih. Coba lokasinya di pindahin di kotaku, kota Cepu, yakin deh pasti aku bisa ikutan. Seneng deh bisa ikutan misi bersama 'menebar cinta' via online, tapi pas ada kesempatan buat tatap muka malah nggak bisa ikutan. Syedih, pastinya. Tapi nggak papa kok, seenggaknya kita pernah mengenal *mengenal?*. Aduh, udah ah, jadi salting nih. Kembali ke undangan dari bosse, sebenernya ada niat pengen ikutan, apalagi kalo di jemput ama tukang pos *lirik Kak Dion*. Naik fixie pun nggak papa kok. :v Sekian aja ya balasannya,

Ilusi

Semua nyata? Belum tentu. Siapa yang tahu apa yang sedang kau lakukan saat mata tak bisa saling memandang? Berjanji untuk tak saling berpaling Kemudian lalui jalan masing-masing, sendiri Berusaha untuk saling percaya Walau kadang hati meragu Masihkah kau bertahan?   Bertahan demi satu nama di hati Mengenang kata demi kata yang pernah kau ucapkan Ini tulus, katamu Bukan, bukan aku tak percaya Aku hanya sedang sedikit lelah Dan tak sengaja mengandaikan sesuatu yang mungkin terjadi Jika saja memang benar katamu Pada akhirnya kita kan bahagia, bersama Tapi jika saja.. Tuhan tak menghendaki, misalnya Setidaknya aku pernah bahagia dengan janji

Cinta Monyet

Kepada sahabat lama, Ini adalah tahun ke-3 kota Cepu hidup tanpa kehadiranmu. Ya, semua memang berjalan baik-baik saja. Namun mungkin ada satu dua hati yang terasa hampa semenjak kamu memutuskan untuk kembali ke kota kelahiranmu, Tulungagung. Kamu baik-baik saja bukan? Aku sering mendapat salam darimu melalui Widia. Terkadang aku tertawa saat menerima salam darimu, sebegitunya kah kamu mengingatku? Haha, wajar saja lah ya, kita kan sahabat? Ada banyak hal yang masih ku ingat, walau semua sudah berlalu lebih dari 6 tahun yang lalu. Persahabatan kita, semua hal yang kita lakukan bersama. Kamu yang selalu memilih jalan pulang yang searah denganku, padahal ada jalan yang lebih dekat menuju rumahmu. Bermain dan belajar bersama sepulang sekolah, kamu selalu memintaku untuk masuk di kelompok belajarmu. Bahkan saat malam pun kamu rela datang ke rumahku untuk mengerjakan PR bersama. Padahal seingatku aku bukanlah siswa terpandai di kelas, lagi pula jarak rumahku ke rumahmu adalah yang palin

Seperti Hujan

Hujan turun lagi, seperti biasa. Hanya saja sedikit lebih deras. Mungkin hujan akan turun cukup lama, sehingga tepat sekali jika sedang ditemani teh panas, atau hanya meringkuk di bawah selimut yang hangat. "Langit sedang merindukan bumi", begitu kata orang. Bumi terlalu kering, sehingga langit menghadiahi hujan untuknya. Dan mungkin seperti air mata, yang akan turun saat hati sedang merindukan. Hanya air mata yang mengerti bagaimana hati bertahan untuk menunggunya, seseorang yang sedang dirindukannya. "Pada akhirnya nanti, langit akan menemui bumi, saat hujan dirasa tak cukup untuk menyampaikan rindunya." Aku percaya, rindu pasti kan berujung temu.

Untuk Kamu

Hai kamu bagaimana keadaanmu?  Setelah beberapa hari kamu sibuk dengan berbagai aktivitasmu,  apakah kamu masih sehat? Bukan, bukan maksudku mendoakanmu sakit,  tapi ingatlah apa saja yang telah kamu lakukan beberapa hari yang lalu. Di hari Minggu ada outbond, lalu lari-lari dengan Nisa di jalan yang menanjak, hari itu kamu terlihat sangat kelelahan. Lalu di hari Selasa kamu mengikuti ujian praktek olahraga. Lari sprint 100m, tolak peluru, lompat jauh, dan terakhir lari 1,5 km. Untungnya kamu tidak pingsan seperti yang lain, padahal fisik kamu masih kelelahan dan paginya belum sarapan sama sekali. Belum selesai sampai di situ,  kamu juga berjuang untuk menyiapkan properti ujian praktek, sampai-sampai kamu rela 2 malam pulang kehujanan. Dan semalam pun kamu tidur larut malam gara-gara properti ujian praktek Bahasa Indonesia itu. Akibatnya pagi tadi kamu mengikuti ujian praktek dengan tidak bersemangat seperti biasanya. Hey,  mungkin kamu sangat kelelahan. Beristirahatlah,  jaga kond

Go Exam!!

Hai kalian, Hari ini kita sudah melewati hari pertama kita ujian praktek. Melelahkan? Tentu. Mungkin kalian sangat lelah setelah beberapa hari yang lalu kita melaksanakan TUK Akuntansi satu setengah hari penuh, lalu dilanjutkan Try Out yang baru selesai kemarin lusa, dan dalam seminggu ini kita kembali dihadapkan dengan medan ujian baru kita, ujian praktek. Tak cukup sampai di situ, setelah ini pun masih ada jadwal TO ke-2, ujian sekolah, TO ke-3, dan akhirnya Ujian Nasional. Jadwal yang padat, dan yang pasti akan sangat melelahkan. Selelah apapun itu, kita harus tetap melakukannya dengan sepenuh hati dan tetap semangat. Toh semua ini demi masa depan kita masing-masing. Jangan pernah menganggap rasa lelah ini sebagai beban, karena apapun yang kita lakukan tak akan ada yang sia-sia selama kita melaksanakannya dengan ikhlas. Belajar lebih rajin, tapi jangan terlalu dipaksakan. Beristirahatlah sejenak saat lelah, jaga kondisi fisik agar saat tiba ujian nanti kita tak jatuh sakit.

Sorry, This Is My Late Letter

Dear K, Aku lelah sekali hari ini, setelah ikut outbond anak-anak OSIS & PBB ke Sarangan. Saking lelahnya aku menulis surat ini pukul 20.23, sudah melebihi batas waktu pengiriman #30HariMenulisSuratCinta. Tapi tak apa, aku akan tetap menuliskannya, untukmu. Dan besok sore aku akan tetap mengirimkannya ke tukang pos-ku. Selama seharian di Sarangan tadi aku selalu bolak-balik membuka facebook-ku. Kamu nggak on sama sekali seharian ini. Agak sedikit resah sih. Tapi ku ngerti kok, kamu mungkin sedang sibuk dengan keluarga besarmu karena mereka akan ada acara besar. Aku tahu dari adik sepupumu yang sering dekat denganku. Titip salam untuk keluarga besarmu, semoga acaranya berjalan dengan lancar. Amiinn.. Sekian saja suratku hari ini, aku ingin segera beristirahat karena besok ujian praktek akan mulai dilaksanakan. Ah iya, kamu jangan lupa istirahat, puncak kesibukanmu bukan hari ini saja. Night.. Dariku, A