Panggil Saja "Na"


Tiap kali saya mendengar lagu “Bahagia Itu Sederhana” diputar, hal pertama yang terlintas dalam kepala saya adalah video ini. Adalah video buatan seorang teman, yang dikirim kepada saya 7 Agustus 2016 lalu sebagai gift ulang tahun saya yang ke-19 tahun.

Ada cerita lucu tentang bagaimana saya menerima video ini. Jadi pada tanggal 7 Agustus teman saya mengirim video ini lewat inbox Facebook, namun sehari itu saya tidak sedang membuka Facebook sama sekali. Keesokan harinya baru saya membuka inbox tersebut dan menjumpai sebuah link download, yang tidak lain adalah link download video ini. Karena penasaran saya download video tersebut dan segera memutarnya ketika selesai. Namun ternyata handphone yang saya gunakan tidak dapat memutar video tersebut, hanya lagu pengiringnya saja yang terdengar, bait pertama lagu “Bahagia Itu Sederhana”, sedangkan gambar dalam video tersebut tidak dapat muncul.

Sepekan kemudian saya ke sebuah warnet dekat rumah saya karena beberapa keperluan dan menyempatkan membuka Facebook. Ya saya masih penasaran ada apa sih dengan video berdurasi 53 detik itu. Setelah selesai saya download dan memutarnya...jujur saja, untuk beberapa saat saya melting dibuatnya.

(Eaaa...)

Sesegera mungkin saya mengendalikan diri saya. Bahagia boleh, baper jangan. Lagipula saya sedang di warnet, tidak lucu juga kalau saya jerit-jerit tidak jelas ala-ala K-Popers pas lagi nonton boyband-boyband Korea. Eh maaf.

Nggak lucu ya? Ya udah lah ya.

Panggil saja dia “Na”.

Dia adalah rekan saya di sie kesekretariatan dalam kepanitiaan Tabligh Akbar Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Malang 2016. Saya tidak pernah menduga kalau sejak saat itu kami berteman hingga sekarang, karena awalnya saya mengira semua pertemanan dalam kepanitiaan akan selesai saat acara telah usai dilaksanakan.

Kadang-kadang dia nge-chat “Perpus yuk!” pas saya sedang ada kuliah. Dia pernah ngajak ke warung eskrim goreng di Jalan Ambarawa yang baru dibuka, tapi batal gara-gara saya flu. Lalu pekan depannya malah ganti dia yang flu. Pokoknya sering banget gagal ketemu. Sekalinya ketemu di perpustakaan dia malah saya kacangin (hehe, maap loh ya😂). Dia juga punya beberapa kesamaan dengan saya. Kami sama-sama nggak suka drama (tapi kalau sedang di grup Himabo saya malah sering main drama). Kalau keluar dari perpustakaan paling males lewat Kafe Pustaka. Sama-sama kalem tapi suka bikin baper (eh). Dan lain-lain. Kadang saking banyaknya kebiasaan yang mirip saya jadi mikir, jangan-jangan kami berdua saudara kembar yang terpisahkan? Eh tapi nggak mungkin juga, jelas-jelas tanggal lahirnya beda, dan cerita semacam itu sudah pasti hanya drama yang ada di sinetron-sinetron di televisi. Lalu apa?

Sudahlah, nggak perlu dipikir serius, nanti baper 😋.

Untuk teman saya yang bisa dipanggil “Na”, yang tahun ini masih stay di asrama, yang suka ngajak ke perpustakaan, yang hobi main rubik, yang pernah pamer acara baksos asrama terus upload foto di Instagram pake caption “Sini aku bantu naik....... Yang kangen naik mobil TNI @uch173 wkwkwk”, yang beberapa waktu lalu curhat ngeluh di chat katanya lagi nggak semangat kuliah, yang ternyata teman SMP-nya Pak Ketua Offeringku. Sanah hilwah, happy birthday, sugeng ambal warsa, selamat ulang tahun. Selamat berusia nol yang ketiga. Ciee yang udah dua puluh tahun, sedangkan aku masih duduk manis di angka sembilan belas 😋. Pasti kepo, kok bisa tahu tanggal lahirmu, padahal kamu sudah privat informasi tanggal lahirmu di Facebook. Emang rezeki anak sholehah sih, yang bisa tahu bahkan ketika nggak punya hobi kepo 😋. Barakallahu fi umrik, harapan-harapan baik menyertaimu. Semangat kuliahnya, semesternya udah semakin tua, kayak usiamu sekarang 😋.

Udah gitu aja. Makasih loh ya giftnya tahun lalu. Maaf kali ini nggak ada gift, bingung soalnya mau kasih gift apa 😂.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Idza Ma Qala Li Rabbi

Yang Bisa Didapatkan Dengan Lima Ribu Rupiah

Filosofi 'Adang Sego'