Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Menjadi Seolah Batu

Gambar
Sekitar sepekan yang lalu himpunan yang saya ikuti, Himabo UM (Himpunan Mahasiswa Bojonegoro Universitas Negeri Malang) mengadakan rapat perdana di kampus setelah selama tiga bulan liburan berapat di Bojonegoro. Rapat kali ini membahas tentang proker yang akan dilaksanakan, Himabo Futsal Competition antar SMA se-Karesidenan Bojonegoro. Awalnya saya sempat shock ketika mengetahui bahwa saya dimasukkan ke dalam sie keamanan. Bagaimana tidak? Untuk even besar seperti futsal competition sudah pasti sie keamanan menjadi sie yang anggotanya sibuk dan selalu dibutuhkan di sepanjang even, selain sie acara tentunya. Jika saya masuk di sie keamanan berarti mau tidak mau saya harus hadir di acara itu alias saya harus pulang kampung, ke Bojonegoro. Sedangkan selama ini saya tidak pernah menganggarkan pengeluaran keuangan untuk pulkam selain saat liburan semester atau hari raya. “Ayolah Mbak, ikut. Pake uangku dulu nggak papa,” kata Pipit yang duduk di sebelah saya, saat saya mengatakan ke

Mengantuk Saat Membaca

Gambar
Ada satu kalimat yang sejak mendengarnya, saya jadi merasa..gimana ya, tersinggung, tapi juga malu. Seperti ini bunyinya, “Jika kamu merasa sulit tidur di malam hari alias insomnia, mengajilah.” Jadi, fungsi lain dari mushḥaf Al-Qur’an itu sebagai obat tidur? Untunglah, kalimat tersebut segera mendapat revisi. Beberapa waktu setelah itu saya mendengar teman saya mengeluh, “Sil, gimana sih biar bisa belajar dengan durasi yang lama? Aku tuh kalau baca buku nggak pernah bisa lama, belum ada setengah jam mesti udah ngantuk.” Mengantuk ya? “Iya, Sil, ngantuk. Udah menguap-nguap gitu.” Dalam hati saya merasa lega, ternyata mushḥaf bukan satu-satunya benda berjilid yang beralih fungsi sebagai obat tidur. Hampir saja saya mengangkat hipotesis nol: Beralih Fungsinya Mushḥaf Al-Qur’an Sebagai Obat Tidur Sebab Syaithan Memang Suka Mengusili Manusia yang Sedang Beribadah. Eh maaf, jadi ngaco. Lagipun mana ada penelitian yang mau menerima hal yang bersifat ghaib semacam it

Filosofi 'Adang Sego'

Pas lagi gabut, tiba-tiba saya kepengen throwback kebiasaan lama saya: blogwalking . Akhirnya saya sampai ke sini => https://ryanbhuled.wordpress.com/2010/08/06/cerita-beras-dan-kuliah-filosofi-beras-untuk-pendidikan/ . Diceritakan oleh Penulis tentang permisalan antara kuliah dengan nasib beras. Silahkan baca sendiri untuk lebih lengkapnya. Sepulang saya dari blog itu, saya jadi ingat zaman saya awal-awal mengikuti Pramuka di SMK. Saat itu pembina kami adalah Kak Sutikno atau biasa kami panggil Kak Tik (semoga Allah melimpahkan kebaikan kepada beliau dan keluarga). Suatu sore, saya dan 23 teman saya berlatih untuk persiapan Lomba Pramuka Antar Penegak “RRSC Semar II” yang akan dilaksanakan di UNS Surakarta. Saat kami selesai berlatih dan beristirahat di area pendopo, Kak Tik datang menghampiri kami.  “Saya tidak mau mengajari kalian Sandi Morse, Semaphore, baris-berbaris, atau yang lain-lainnya. Itu biasa, gampang. Saya yakin kalian bisa latihan sendiri,” kira-kira beg