"Kearab-araban"?
Beberapa hari yang lalu sempat kesel sama seorang mas yang ngechat “ Kamu kenapa ya suka dari luar Indonesia. Apalagi yang kearab-araban? ” Apalagi pas mood lagi nggak baik. Mungkin bener kata Na, kalau aja mas itu ngomong gitu langsung di depanku mungkin udah beneran kujitak kepalanya. Kesel sih, ending nya mesti nyangkut-pautin dengan nasionalisme dan identitas bangsa. And then tangan dan otak gabutku mendorongku untuk menulis ini. Nggak bagus sih, namanya juga celotehan orang yang lagi badmood. Oke, selamat membaca, sambil dinikmati hidangan paginya yang ala kadarnya. *** Inget dulu jaman masih SD, suka banget sama buku-buku tentang Walisongo, apalagi sama filosofi tembang-tembang karya mereka. Beliau-beliau ini nggak bodoh loh , tapi keren menurutku. Mereka paham konsep " hijrah by process " dan menerapkannya dalam dakwahnya, agar pengetahuan tentang Islam yang awalnya asing bisa diterima sama masyarakat awam. Menghilangkan kebiasaan masyarakat yang udah mend...